sumber video Transkip Teks Lengkap Pidato AA-gym dari video:
transkipan:
Transkip Teks Lengkap Pidato AA-gym dari video
transkipan:
Transkip Teks Lengkap Pidato AA-gym dari video
1. Tema : Cintai Allah Sepenuh Hati
Diakses pada : 30 November 2015, 16:05:17
3. Teks Pidato :
Assalamu Alaikum wr.wb.
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang
selalu yakin bahwa Allah sedang memperhatikan kita. Allah mendengarkan setiap
tutur kata. Allah tahu isi hati kita. Semakin yakin, semakin kuat keinginan
kita untuk dekat dengan Allah. Nikmatnya ibadah, nikmatnya salat, nikmatnya
saum, nikmatnya sedekah hanya akan terasa bagi orang-orang yang sangat senang
kepada Allah. Juga kesabaran menghadapi kepahitan, kesabaran menghadapi
bertubi-tubinya cobaan, ini juga hanya bisa bagi orang yang senang, cinta
kepada Allah.
Semakin cinta kepada Allah, semakin
menikmati apapun yang Allah sukai.
Ini penting bagi yang ingin merasakan halawatal iiman, manisnya iman.
Saudaraku sekalian kita harus periksa nih,
siapa yang sebetulnya kita cintai. Cinta itu akan menguasai pikiran dan hatinya. Kalau
seseorang mencintai sesuatu akan dominan.
Baik
teman-teman, kita harus periksa nih, siapa yang mencuri hati kita, yang
dominan kita ingat, yang namanya sering kita sebut, yang dalam pikiran kita
ingat-ingat terus. Mau ketemu, tidak mau jauh, mau berkorban untuknya,
melakukan apapun yang disukainya, takut mengecewakannya. Siapa? Atasan. Ada
yang Tuhannya itu atasan? Klien bisnis, demi kliennya, suka banyak yang
dilakukan. Tapi kalau kita rujuk jadi satu, orang tua, ayah-ayahmu. Ada orang
yang merasa mulia dengan jabatan pangkat ayahnya, merasa terbawa mulia dengan
gelar bapaknya, merasa terbawa hebat dengan kedudukan bapaknya, sehingga begitu
diandalkan nama bapaknya, gelar bapaknya, kedudukan bapaknya, jabatannya.
Seakan, inilah jaminan kemudahan urusannya, kemuliaannya.
Ini sudah bahaya. Ada juga yang
sangat cinta anak, dibangga-banggakan anak itu. Maaf
tadi tidak boleh hormat ke orang tua. Hormat harus
tapi jangan sampai menuhankan orang tua. Seakan-akan
kemuliaan datang dari orang tua, kecukupan
datang dari orang tua, kebahagiaan datang dari orang tua, keamanan datang dari
orang tua, sehingga penuh hatinya tuh
takut oleh orang tua dan harap kepada orang tua melampui
takut dan harap kepada Allah dan patuh
ke orang tua tidak pandang benar atau salah. Karena
takut murka orang tua lebih takut daripada murka Allah.
Itu jadi
masalah, ini tinggal nunggu Allah memberikan keputusan. Bagi yang punya anak,
juga hati-hati disini digaris bawahi nih. Nih anak lucu-lucu,
cakep-cakep, pamer kemana-kemana, potretnya apalagi ranking terus, apalagi
pialanya banyak, piagam, medali. Waduh kalau enggak jadi ujub jadi riya’,
jadi takabur melihat anak-anak yang lain seperti anak-anak yang gagal. Potret
dipasang terus, tiap ketemu orang pasti cerita anaknya, kemudian kalau
mau ibadah juga terhalang demi kesenangan anaknya.
Terhambat
salat, mau ngaji karena pengen main dengan anak, ngaji ilang. Sebelum
punya anak, tahajjud bagus, ngaji bagus, ke masjid bagus. Dititipkan oleh Allah
anak, jadi ada hambatan ibadah tapi hambatannya itu yang dibuat oleh dirinya.
Karena bisa anak ditinggalkan tapi ada yang menjadi lebih terikat. Hati-hati nih.
Gampang bagi Allah mengambilnya lagi. Jangan keseringan dipotret dipasang
dimana-dimana ya, kalau masang potret anak boleh tidak di facebook,
boleh tidak ada larangan, tapi periksa hati kita. Jangan keseringan, yang wajar-wajar saja.
Kita ingin anak kita dipuji terus, kalau
orang muji anak kita jadi gimana, sudah gak robah, ya?
Jangan berlebihan, itu bukan punya kita dan bukan bikinan kita. Kita boro-boro
bikin anak, gambar anak juga, jadi mirip babon, ya? Gimana kalo bikin anak,
gambaran kita gagal, tuh. Ngeri. Untung bukan bikinan kita, kalau
bikinan kita ngejamin gagal. Robot aja mikir setengah mati gerakannya kaya
gitu, bakal anak kita gerakannya kaya robot.
Saudara-saudara kalian dan pasangan kalian,
istri-istri kalian, hati-hati. Apalagi yang belum jadi istri, belum jadi suami.
Janganlah, apa-apaan udah nikah juga tidak
boleh berlebihan, puji-pujian, mesra-mesraan. Itu tidak perlu akting, apalagi
ditunjukkan ke setiap orang, Allah tau yang asli, jadinya kalau terlalu
banyak memperlihatkan kemesraan itu, ada yang disembunyikan, yang sakinah engga
perlu dipamerin. Allah tau sakinah itu bukan datang dari rayuan, pujian,
penampilan, kosmetik. Sakinah itu datang dari Allah bagi orang yang hatinya
bersih. Suami yang memuji istrinya itu udah lebay,
“Duhai rembulan….”
Kebetulan istrinya kuliah di astronomi,
“Saya tau rembulan kayak apa.” Kalau
Rasulullah menyebut istrinya humairah, karena memang agak
kemerah-merahan. Kan jangan berlebihan, hati-hati. Jangan sampe
istri atau suami begitu mendominasi di hati. Serba takut, serba cemburu,
gelisah, inget terus.
Kita punya pasangan bukan untuk mencuri
hati, hati ini punya Allah. Kalau kita penuhi hati dengan Allah, Allah
menempatkan makhluk di hati kita dengan pas. Kalau cinta ke Allah, artinya
mencintai manusia itu sesuai dengan kadar yang Allah sukai.
Engga boleh hati tegang baca Qur’an
kepotong gara-gara ada telepon dari dia, udah SMS engga usah dibales dulu kalau
engga emergency, ya. Sempurnakan dulu Qur’an, salat kepikiran, tahajjud
jadi engga, ke masjid takut kena hasut, ngambek. Ini siapa ini? Pasangan hidup
cuma manusia. Yang engga punya apa-apa. Engga memberi rizki, engga
menguntungkan, engga menyelamatkan. Allah yang memiliki semuanya, ya.
0 comments:
Post a Comment
OKEJOHN-AJA Komentar boleh.. Marah kalau bisa jangan.. ^_^ ^_^ ^_^ NO SPAM - NO IKLAN